Pages

Friday, June 18, 2010

Mengintip Lengkung Jingga - Cihampelas Walk



Aku hanyalah pemilik warna yang kekanakan
Namun enggan aku diremehkan
Kutunjukkan dewasa ku dengan kepongahan
Satu warnaku berikan kekuasaan

--------

Ku timpa warnaku dengan warna itu lagi
Ku tunjukkan rusukku tegak menyongsong mandiri
Tak perlu katakan warnaku kekanakan lagi
Karena aku pemilik wibawa yang disegani

--------

Aku lincah tak perlu merasa kau kalahkan
Aku menggoda tak perlu juga kau irikan
Sejenak tadi aku melihat kau mencuri celah
Tiba saat aku merasa senang engkau kalah

--------

Hai sobat dan sahabat. Foto ini diambil di Cihampelas Walk, Bandung. Adalah foto ketiga yang aku luncurkan untuk pekan perburuan foto arsitektur Cihampelas Walk, kebanggaan modernisasi kota Priangan, Bandung. Kunjungi terus blog ini dan dapatkan banyak foto lainnya. Yang pasti tetap fokus di Ciwalk alias Cihampelas Walk!

Friday, June 11, 2010

Sang Penjaga Pilar Merah


Aku sang penjaga pilar merah
Terlindung kelambu kaca
Adakah sebutanku sang gagah
Menjulang ringan namun perkasa

--------------------------------

Sejuta dinding telah kuempaskan
Tak ingin pilarku mengurung jiwa
Hanya sejuk dan dingin kubiarkan
Masuk mengalir menghampiri jiwa dan angan

--------------------------------

Aku angkat kekokohanku melayang
Berpijak pada lalu lalang yang bebas
Kugantungkan langit cerah di bawah bayang
Berbaur dengan ceria yang telah lepas

--------------------------------

Hai sobat dan sahabat. Foto ini diambil di Cihampelas Walk, Bandung. Adalah foto kedua yang aku luncurkan untuk pekan perburuan foto arsitektur Cihampelas Walk, kebanggaan modernisasi kota Priangan, Bandung. Kunjungi terus blog ini dan dapatkan banyak foto lainnya. Yang pasti tetap fokus di Ciwalk alias Cihampelas Walk!

Friday, June 4, 2010

Selasar Berlantai Zebra - Cihampelas Walk


------------------------------------------------------------

Balutan awan seperti tak membantu
Teriknya juga yang sampai ke manusia
Biru langit seperti tak bisa merayu
Hanya panas membakar menunjukkan kuasa

------------------------------------------------------------

Namun sahabatku sungguh adalah misteri
Jangan kau kira kau tak dihampirinya
Coba kau ingat seberapa dingin yang sampai
Inilah sejuk kota yang tak berdusta belaka

-------------------------------------------------------------

Hitam putih tak kan kau temukan semata ada
Selain berdampingan dengan warna sejuta
Terima saja makna yang terpapar di sana
Dan berbaurlah dengan suka cita kota mereka

-------------------------------------------------------------

Hai sobat dan sahabat. Foto ini diambil di Cihampelas Walk, Bandung. Adalah foto perdana yang aku luncurkan untuk pekan perburuan foto arsitektur Cihampelas Walk, kebanggaan modernisasi kota Priangan, Bandung. Kunjungi terus blog ini dan dapatkan banyak foto lainnya. Yang pasti tetap fokus di Ciwalk alias Cihampelas Walk!

Wednesday, May 19, 2010

Museum Bank Indonesia - Kolonialisme

Langkah merapat pada dinding putih dengan suara yang makin pelan. Dahulu pasti langkah yang berada di sana bukan langkah yang pelan dan lemah seperti yang baru saja. Pasti suaranya lebih berat, lebih berderap, lebih tak ramah. Langkah dari sepatu yang membungkus kaki dengan pijakan yang gagah. Suara langkah ini menjadi pembiasan pertama yang kudengar di sana. Ada imajinasi yang bermain mencoba menemukan bayangan berseragam. Inikah kesibukan itu, inikah aroma yang tercium pada masa yang lampau itu. Ada warna yang sama, wajah yang sama, cerutu yang sama, dan helm yang sama. Aku semakin merapat di dinding. Terus mendengar gema, terus mendengar gaung. Tidak apa, kataku. Tidak apa aku di sini sejenak lagi.
Bayang-bayang di balik kaca tebal itu tampak tersedu dan bersendu. Aku mengamati siluet yang bergetar hebat karena perih dan dera tertahan. Siluet itu tetap memunculkan hidungnya yang runcing laksana milik putri kaisar inggris. Karena begitu dekat dengan ikal yang menari berayun di kening yang tertunduk. Siluet wajah itu begitu cantik bertemankan siluet ikal rambut tergerai di sisinya. Kaca itu mengapa hanya tertutup. Tak bisa kah kau mencuri sejenak udara dari pohon di depan jendelamu itu? Aku tidak sampai hati. Aku tidak berani berlari ke arah kaca yang menutupi siluetmu. Aku hanya bisa berharap sekali saja kau sadari keberadaan pohon di dekatmu sebagai teman setia. Jangan kau hanya bersenggukan di balik kaca tebal itu.

Ketika itu aku mengempaskan alam yang berada di atas tanah. Ketika itu aku mengabaikan dan lelah akan panorama di bawah yang berpijak di lantai. Aku terkesiap mendapati kecantikan yang mati di sini. Aku terkejut menangkap keabadian dan keangkuhan yang hadir di atas sini. Aku ingin berkata, ‘Kamu curang.’ Entah karena aku iri akan keangkuhanmu yang abadi itu. Ataukah karena aku senang berada di atas sini daripada di bawah tadi. Aku menemukan hanya derap yang menakutkanku, dan juga tangis sesenggukan yang membuatku menderita untuknya, itu semua yang kudapat di alam bawah tadi. Apa yang terjadi, mengapa semua yang di atas dan semegah ini, tidak bisa menjaga cerita pilu di bawah tadi? Aku terus menerawang ke atas, memperhatikan keanggunan dan keangkuhan abadimu yang egois itu, dan terus berbisik, ‘Kamu curang.’

Kini, mungkin di bawah bukanlah tempat yang aku inginkan. Di bawah tadi terlalu menyakitkan dan putus asa. Di koridor hanya ada langkah yang menakutkan. Di balik kaca pun hanya ada deraan perih. Aku tak butuh itu. Tapi aku juga membencimu duhai pemilik sisi atas. Kau begitu egois berada disana tanpa menaungi alam di bawahmu. Aku lebih membencimu karena tak menjaga dan tak melindungi padahal kau pemilik kekokohan berlindung. Aku hanya ingin keluar dari perut sejarah ini. Aku harus kembali pada alam ku yang lebih melarut dan bercampur. Aku tak mau berlama dalam sejarah. Apalagi jika itu sejarah yang tak menawarkan cerita bahagia. Hanya nyata yang tak berwujud namun menorehkan perasaan deru derap dan dera derita. Cukup sampai di sini saja aku mengimajinasikan semua dunia yang lama ini.

Friday, May 7, 2010

Fatahillah dan Kota Tua Jakarta

Perburuan foto-foto ini adalah perburuan pertama sejak aku selalu mengurung diri di rumah… ^-^v meratapi masa-masa kegelapan dengan bertapa. Dua orang sahabat, Mella dan Gemmie yang dua-duanya berkerudung, sukses menghibur hatiku ketika mengajakku ke sebuah tempat : Kota Tua dan Fatahillah, Jakarta.

Kekecewaan terbesarku ketika berada di sana adalah : aku hanya berbekal kamera yang lebih “buruk” dari kamera pocket sekalipun, yaitu kamera Handphone. Tapi itu adalah kamera hape yang bersejarah dalam perjalanan usiaku yang lama. ^-^v (duh mellow gini hidangan pembukanya) xixixixixi…..

Masuk ke Museum Fatahillah, aku menyempatkan memotret bangunan besar kuno yang terdiri dari banyak jendela berjalusi. Yah, ini sepertinya dulu adalah bangunan perkantoran yang megah di jaman Belanda. Foto ini bisa berkata banyak tentang arsitektur Indonesia-Belanda kala itu. Bangunan besar, dengan “penghawaan” maksimal untuk kawasan tropik Indonesia : langit-langit yang maha tinggi, dan jendela-jendela yang maha banyak… ^-^v

Aku, masuk ke dalam bangunan. Dan aku temukan aneka barang kuno yang hanya bisa dilihat lengkap dengan tanda-tanda “jangan disentuh” yang selalu mengingatkanku dengan kali terakhir aku studi-tur ke sini (SMP apa SMA yah?). Aku menengok sana-sini mencari jalan lain yang lebih adventurik (xixi ^-^v mulai kayak anak ilang), dan aku temukaaannn…. Tangga! Tangga itu kokoh sekali. Meski dari kayu dan sudah tua, tapi kekokohannya terlihat dari dimensi elemen tangganya yang besar dan tebal. Masih terawat dengan sangat baik. Menengok tangga itu, aku mulai merasa syair-syair menari-nari di kepalaku. (^_^v aku suka berada di bawah tangga menebak-nebak apa yang bakal aku temukan berikutnya).
Akhirnya tiba di lantai atas! Aku melihat kekokohan railing, lantai dan langit-langit bangunan itu dengan takjub. Hm, inilah kecintaan yang bisa dihayati oleh semua pencinta bangunan tua dengan kemegahan teknologi lama : kayu. Detail yang ter-ekspos, dan material kerangka yang tersusun elemen per elemen lainnya, menjadi hal yang seru untuk dinikmati mata-mata yang jeli menilai sejarah dan seni. ^-^ ck ck ck (^_^v aku pilih memfoto railing tangganya yang besar dan bentuk pintu dan jendelanya yang tinggi…. Nuansa patriotisme dengan warna-warna yang muncul dari imajinasiku sendiri ketika disana).
Hm…. Pelataran Kota Tua yang terkenal ini, memang luaaaarrr biasa luasnya. Halaman dengan perkerasan batu cetak beton dan juga sedikit taman sebagai aksen hijau, menjadi area istirahat yang sekaligus area hiburan untuk yang mau menikmati satu lagi keunikan tempat ini : “Naik Sepeda Onthel !” Yepz, banyak anak seragam SMU bersliweran di area halaman ini. Ada yang main sepeda onthel sendirian mutar-mutar sekedar “pengen tahu rasanya jadi Belanda ^_^” dan ada juga pemandangan film-film India Romantis disini, berboncengan naik onthel yang “Pengen tahu rasanya jadi Belanda punya pacar pribumi ^-^v”. Silahkan, sepeda onthel disewa lengkap sampai helm warnawarninya.

Keluar dari pelataran KotaTua dan Fatahillah, sebelum menuju terminal Busway untuk pulang ke “tanah peradaban lama”, kami bertiga menyempatkan diri ke Museum yang dibangga-banggakan Mella, museum Bank Indonesia. Kenapa dia bangga : satu, gak pake bayar tiket (beda ama museum lain); dua, lobi yang mewah; dan tiga, banyak objek hunting yang seru buat foto (yang ini bikin aku tambah nyesal gak pegang kamera bagus untuk cahaya interior).


Tuesday, April 27, 2010

Inacraft 2010 di JCC, Jakarta [3]



Yeah, well well..... acara Inacraft hari ini memang aku datengin setelah aku dan mbak atiek pergi ke pengajian di Masjid Alatief, Blok M.... Dan memang, memuaskan lah jalan kesini. Sebenernya kangen juga jalan kesini bareng ibunda tercinta yang sejak aku SMP sering ajak ke acara beginian... ^-^v,,, salam deh buat ibu di Solo.... semoga suka dengan kegiatanku disini yang lagi hunting dan pamer buat share... ^-^v








Inacraft 2010 di JCC, Jakarta [2]




Muterin area pamer ini musti pake strategi pola jalan kakinya niy... Kalo gak, banyak juga stand-stand yang bakal mungkin kelewat... tapi, yasud... yang penting tidak terpisah dengan sodara yang lagi bareng.... kaloo kepisah,,, bisa berabeh keluar gedung trus masuk lagi pake bayar again??? ^___^v

Lanjuuuutttt..... masih banyak yang warnanya bisa unik-unik gitu... emang sih, warnanya cerah dan ceria,,, tapi nilai kreatifnya, pantas diacungkan jempol... Yapz, biar potretnya saja yang bicara tentang warna dan kreativitas... ck ck ck ^--^v









Inacraft 2010 di JCC, Jakarta



Acara ini, kata beberapa orang temen cowokku,,,, cuma didatengin sama emak-emak alias ibu-ibuTapi, itu tidak terbukti. Yang datang memang keluarga yang ingin menata rumahnya sambil berekreasi, dan juga mudi-mudi yang ingin menambah perbendaharaan koleksi barang unik mereka. 

Acara akbar yang selalu di adakan di JCC ini, kali ini benar-benar penuh sesak. Kurang nyaman memang, tapi masih berjalan dengan baiklah untuk tanya harga dan jugah,,, foto-foto as usual... emang siy, jarak pandang potret gak bisa jauh karena sempitnya lahan, jadi deh fokus ke produk lokal tanah air kita ini.... Welcome!!!









Friday, January 1, 2010

Sunset 2009 hingga Malam Tahun Baru 2010, yippie!!!

Wow... langit masih mendung di sunset 31 Desember 2009, Krakatoa Nirwana Resort Lampung. Tapi kami semua tak malas keluar kamar untuk mendekati dermaga pantai.Disinilah kami akan menikmati sunset yang sayangnya tertutup bangunan dan kelapa lebat.

Dermaga pantai, tempat yang tak luput dari keramaian seharian di hari terakhir tahun 2009 ini. Wow, pengunjungnya pantai resort ini membludak luar biasa semenjak jam 13.00. Berdatangan tamu dari luar penghuni resort, lengkap dengan amunisi pangan dan tikar pikniknya. Sampah bergelimangan di mana-mana, pantai tak lagi bersih dan indah saat makin sore. Tapi, kami tak terlalu kehilangan momen di dermaga pantai yang jaaauuuuh menjorok ke laut.

Bangunan beratap genteng yang tersedia sebagai pendopo resort ini, masih lengang di akhir tahun 2009. Karena masih banyak yang menikmati hari di tepi pantai. Tapi di awal tahun 2010 selanjutnya, kalian bisa bayangkan seperti apa sumpeknya.

selamat tahun baru 2010, teman-teman!!
Ajeb ajeb!! Ajeb ajeb!! Mungkin musik ini yang menghidupkan suasana tahunbaru 2010 ini di Krakatoa. Dihuni dengan ratusan orang yang berkumpul, berteriak, meniup terompet, berdisko ria, menghadap ke arah suara keras berasal dari panggung menghadap pantai.

KEMBANG API!!! Wow!!!!! No words.... ^_^

selamat jalan tahun lalu 2009
selamat tahun baru 2010...
semoga apa yang telah lalu dicapai bisa tersyukuri
dan semoga apa yang dicita-citakan ke depan bisa tergapai...
semoga mimpi, harapan, cita-cita dan 'judul ambisi' kita bisa menemukan jalan terang di tahun 2010 ini...
Teman!!!
Rayakan penobatan resolusi mu di awal 2010 ini...
Yeah!!!!


Krakatoa Nirwana Resort dengan Cuaca Mendung

 

 


Hm... pagi ku bangun, aku langsung bangkit dari tempat tidur di kamar bungalowku, meraih kamera menuju arah matahari terbit. Aku bahkan tak menyisir rambutku, dan segera mengganti sandal tidur resor dengan sandal jepit pantai. Menuju tepi pantai, aku mengejar cahaya matahari yang terbit di ufuk timur.

Sayang, cuaca begitu mendung. Awan tebal menggumpal menyisakan sedikit saja waktu yang kupunya untuk mencuri cahaya terbit matahari. Jika aku terlambat, matahari itu akan dengan lekas tersembunyi di balik awan mendung yang tebal itu.

Pasir pantai masih menyiratkan warna putih dan corak karang-karang kecilnya. Bebatuan besar, sedikit namun masih menyisakan niatnya mempercantik pantai alam ini.

 

 


Wow!!! Tengok, ternyata tak hanya manusia saja organisme yang hendak berlibur santai di Pantai milik Krakatoa Nirwana Resor ini.
 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kano!!! Dayung dengan cepat agar bisa cepat meluncur di atas air pantai yang tenang. Dan pastikan, kamu tidak salah berbelok. Dan jika satu kano kamu naiki berdua, pastikan tidak oleng dan terendam air seperti aku.

Yuhuu.... berenang dan berbilas mandi keramas. Ck ck ck, kulitku sukses menjadi hitam belang, dan sekaligus aku kedinginan karena basah kuyup lalu diterpa angin pantai.

Makan siang ini -sementara baju kami dijemur di depan bungalow-, aku menikmati makanan pempek yang sedap luar biasa. Bahkan perutku sudah tak muat lagi untuk meraup saladnya yang menggoda,,,, yummy,,, lebih tergoda oleh pempek.

Durian!!!! Aku dan monster-monster di bungalowku, makan durian lagi keduakalinya.... Aku yakin, setelah ini perutku akan kembung sekali. Dan pastinya, akan ada lebih banyak gas terbuang di kamarku nanti. Xixixi.....